Laman

Minggu, 31 Oktober 2010

Pengalamatan IPv4 (IPv4 addressing)

Pengalamatan IPv4 (IPv4 addresing)

Pengantar

Pengalamatan IP merupakan hal yang fundamental dalam jaringan komputer, karena pengalamatan ini merupakan pengidentifikasian suatu perangkat (devices) yang ikut terkoneksi dalam jaringan sehingga tiap perangkat itu memiliki identitas yang unik sebagai pengenalnya dalam jaringan.

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai pengalamatan IPv4, yaitu IP versi 4 yang merupakan pengalamatan jaringan untuk layer 3 pada OSI model.

Alamat IPv4 terdiri dari 32 bit yang masing-masing dikelompokkan dalam satu byte (8 bit), sehingga terdapat 4 bagian dan masing-masingnya dipisahkan oleh titik. Biasanya untuk memudahkan pengenalan, alamat tersebut ditulis dalam bentuk desimal, misalnya 192.168.20.253 yang kemudian diterjemahkan ke huruf menjadi http://akademik.paramadina.ac.id

Paling tidak terdapat 5 klasifikasi/kelas dalam IPv4 yaitu A, B, C, D, dan E. Namun yang paling sering digunakan adalah :

  • Kelas A dengan komposisi network.host.host.host, sehingga range alamat yang dimiliki adalah 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255 atau (1-127), dengan subnetmask 255.0.0.0 atau ditulis /8 (karena 1 nya ada 8 →11111111.00000000.00000000.00000000)
  • Kelas B dengan komposisi network.network.host.host, sehingga range alamat yang dimiliki adalah 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255 atau (128-191), dengan subnetmask 225.225.0.0 atau ditulis /16 (karena 1 nya ada 16→11111111.11111111.00000000.00000000)
  • Kelas C dengan komposisi network.network.network.host, sehingga range alamat yang dimiliki adalah 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255 (192-223), dengan sumnetmask 255.255.255.0 atau ditulis /24 (karena 1 nya ada 24→11111111.11111111.11111111.00000000)

Sisanya adalah alamat yang digunakan untuk keperluan khusus, yaitu :

  • Kelas D, yang digunakan untuk alamat multicast, dengan range 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
  • Kelas E, digunakan untuk riset, dengan range 240.0.0.0 sampai 255.255.255.255

Pengalamat IP memiliki batasan-batasan, selain menggunakan nilai yang unik, ada beberapa alamat IP yang tidak dapat digunakan karena telah di-assign untuk untuk tujuan tertentu. Alamat-alamat itu antara lain :

  • Alamat 127.0.0.1, digunakan untuk local host
  • Alamat IP yang dimiliki dua diantaranya yaitu alamat pertama ('0') dan alamat terakhir ('1') yang terdapat pada range digunakan untuk net address dan broadcast address.


 

Untuk mengetahui banyaknya host dalam tiap kelas digunakan subnetmask address. Sebagai contoh : IP →192.168.0.[0-255] dengan Subnetmask→255.255.255.0 berarti terdapat 256 host dengan pembagian 1 alamat untuk net address ('0'), 1 alamat untuk broadcast address ('255'), sisanya untuk devices seperti komputer, laptop, router, printer,dll.


 

Perhitungan Addressing

Dalam perhitungan addressing ini akan lebih mudah dipahami apabila kita menerapkannya dalam contoh kasus, misalnya sebagai berikut :

  1. Dalam suatu perusahaan diketahui alamat IP 8.9.10.11 dan subnetmasknya 255.255.255.128, berapakah range IP pada perusahaan tersebut?

    Cara mudahnya adalah sebagai berikut, perhatikan subnetmask, rumus→ (256-tiap segmen) sehingga :

    (256-255).(256-255).(256-255).(256-128) hasilnya 1.1.1.128

    Jika segmen bernilai 1 maka IP pada segmen tersebut sudah pasti, jika lebih dari 1 maka terdapat range pada segmen tersebut.

    Pada contoh di atas, segman 1, 2, dan 3 bernilai 1 maka IP pada segmen 1, 2, dan 3 tetap yaitu 8.9.10 sedangkan segmen terakhir adalah 128 berarti terdapat 128 alamat yaitu range 0-127 atau 128-255.

    Untuk penentuan range-nya, maka kita harus melihat segmen terakhir dari IP. Tentukan apakah nilai itu terdapat pada range pertama (0-127) atau range kedua (128-255).

    Pada contoh soal di atas, nilai pada segmen terakhir adalah 11 maka dapat disimpulkan dia berada pada range 0-127.

    Sehingga hasil akhirnya, pada IP 8.9.10.11 dengan subnetmask 255.255.255.128 terdapat range IP 8.9.10.[0...127] artinya range ip yang dapat dikenali / dapat berkomunikasi oleh IP 8.9.10.11 pada perusahaan tersebut adalah 8.9.10.[0...127] dengan 8.9.10.0 sebagai net address dan 8.9.10.127 sebagai broadcast address.


     

  2. Diketahui alamat IP 80.81.82.85 dengan subnetmask 255.255.255.224 berapa range IP kawannya?

    (256-255).(256-255).(256-255).(256-224) hasilnya 1.1.1.32

    Rangenya 0-31, 32-63, 64-95, 96-127, 128-159, 160-191, 192-223, 224-255

    Jika kita melihat segmen akhir IP nya ('85') maka rangenya terletak pada (64-95) maka range IP untuk alamat IP 80.81.82.85 dengan subnetmask 255.255.255.224 adalah 80.81.82.[64...95] dengan 80.81.82.64 sebagai net address dan 80.81.82.95 sebagai broadcast address.


     

  3. Diketahui alamat IP 202.158.3.7 dengan subnetmask 255.255.254.128 berapa device yang bisa mendapatkan alamat IP dan berapa rangenya?

    (256-255).(256-255).(256-254).(256-128) hasilnya 1.1.2.128

    Rangenya→202.158.[2..3].[0-127]

    Banyaknya device yang dapat menggunakan IP→(2 x 128) – 2 = 254 device

    Penjelasan: (2 x 128) – 2 → angka 2 di awal adalah jumlah segmen ke-3, angka 128 adalah jumlah di segmen ke-4 dan hasilnya dikurangi 2 karena satu untuk net address dan satunya lagi untuk broadcast address.


     


 

Selengkapnya...